Pada awal dekade 1980-an, Yamaha Indonesia memperkenalkan motor sport 2-tak revolusioner saat itu yang diberi nama RX King. Sepeda motor ini merupakan hasil karya trio konseptor Yamaha; Nobuo Aoshima, Chikao Kimata, serta Motoaki Hyodo.
Saat itu, para pengguna sepeda motor 2-tak banyak yang mengeluhkan jika tunggangannya kurang bertenaga pada kecepatan rendah, sisa pembakaran yang terlalu berasap, serta boros BBM. Kemunculan RX King pun disambut positif oleh para pengguna roda dua.
Bahkan, Yamaha RX King sukses menjadi primadona di kalangan penggila kecepatan. Bagaimana tidak, RX King menjadi sepeda motor dengan tampilan gagah, irit BBM, serta mesin yang sanggup menghasilkan kecepatan luar biasa. Julukan RX King sebagai motor jambret muncul karena performa sepeda motor ini yang begitu trengginas. Akselerasi pada putaran bawah yang dimiliki RX King sangat nendang.
Mesin satu silinder berkapasitas 135 cc yang diusungnya memiliki karakter tarikan nafas yang panjang di tiap giginya. Dapur pacu ini menjanjikan tenaga yang merata mulai putaran bawah hingga atas.
"Saking banyaknya RX King yang disetting buat lari kencang, kabel spidometer sampai putus karena sering digeber sampai mentok," ungkap Muhammad Haris, mekanik dari bengkel Aris Motor saat berbincang pada Liputan6.com.
Tak hanya unggul dari sisi performa, Yamaha RX King juga unggul dalam hal perawatan. Sang Raja tergolong sebagai sepeda motor dengan perawatan yang mudah serta suku cadang yang banyak ditemui di pasaran.
"Hampir semua bengkel bisa memperbaiki RX King kalau terjadi kerusakan," ujar pria berkumis tersebut.
Lebih lanjut, ia juga memaparkan jika keunggulan RX King sebagai sepeda motor 2-tak adalah knalpotnya yang tidak mudah keropos terkena panas. Hal ini disebabkan karena knalpot akan terlumasi oleh oli sisa pembakaran.
"RX King tidak seperti sepeda motor dengan mesin 4-tak yang knalpotnya gampang keropos dan rentan patah karena tidak ada lapisan pelumas di dalamnya," ungkapnya.
Tak hanya itu, RX King pun tergolong sebagai sepeda motor 2-tak yang irit BBM. Hal ini sebabkan karena sang raja dibekali teknologi Yamaha Energy Induction System (YEIS) danYamaha Computerized Lubrication System yang membuatnya lebih irit bahan bakar sekitar 15 persen.
Namun begitu, sang raja tak luput dari beberapa kekurangan.
Hadir sebagai sepeda motor bermesin 2-Tak, tentu suara knalpot dari RX King juga ikut gahar. Hal ini disebabkan struktur knalpot sepeda motor 2-tak tidak menggunakan peredam sebaik sepeda motor 4-tak.
Terlebih, beberapa pengguna RX King mengganti saluran pembuangan dengan knalpot bobokan agar tarikan makin ngacir. Alhasil, suara yang dihasilkan pun makin nyaring dan mengganggu masyarakat sekitar.
Selain suaranya yang bising, pembakaran 2-tak pastinya menghasilkan asap. Dijelaskan Haris, asap itu berasal dari sisa oli samping yang tidak terbakar sempurna.
Asap hasil pembakaran mesin tentu saja menimbulkan polusi. Tak hanya itu, emisi yang berasal dari sepeda motor 2-tak seperti Yamaha RX King juga tidak memenuhi standar EURO 3.
sumber >> http://otomotif.liputan6.com/
0 komentar:
Posting Komentar